Cilongok, 5 September 2024 – Madrasah/Sekolah tidak hanya menjadi tempat menuntut ilmu pengetahuan, tetapi juga sarana untuk mengembangkan karakter dan spiritualitas siswa. Hal ini tergambar jelas di MTs Ma’arif NU 1 Cilongok, di mana para siswa menutup kegiatan pembelajaran harian mereka dengan lantunan Asmaul Husna yang khidmat.
Seusai shalat Dzuhur berjamaah, suasana di MTs Ma’arif NU 1 Cilongok berubah hening. Ratusan siswa berjajar rapi di dalam masjid, siap untuk memulai ritual penutup kegiatan belajar mereka. Perlahan, satu per satu siswa mulai melantunkan Asmaul Husna dengan suara yang tenang namun penuh penghayatan.
“Kami membiasakan siswa untuk menutup kegiatan pembelajaran harian dengan membaca Asmaul Husna bersama-sama,” jelas Makhmud Fauji, S.Pd.Ind. selaku Kepala Madrasah MTs Ma’arif NU 1 Cilongok. “Hal ini bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran spiritual, rasa syukur, serta menginternalisasi nilai-nilai keislaman dalam diri para siswa.”
Kegiatan ini rutin dilaksanakan setiap hari seusai shalat Dzuhur. Para siswa dengan khidmat dan konsentrasi penuh melantunkan 99 nama Allah, seolah-olah menyatu dengan makna setiap kalimat yang diucapkan. Suara mereka bersahut-sahutan, membentuk alunan merdu yang mengisi seluruh ruang masjid.
“Saya merasa tenang dan damai saat melantunkan Asmaul Husna bersama teman-teman,” ungkap Izzul, salah seorang siswa kelas IX. “Kegiatan ini mengingatkan saya akan kebesaran dan keagungan Allah SWT yang patut kita puji dan syukuri.”
Tidak hanya membaca Asmaul Husna, para siswa juga dibekali pemahaman akan makna dan hikmah di balik setiap nama Allah yang dilantunkan. Guru-guru agama secara rutin memberikan penjelasan dan refleksi agar siswa dapat mengaplikasikan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
“Kami ingin agar siswa tidak sekadar membaca Asmaul Husna, tetapi juga memahami dan menghayati maknanya,” tambah Bapak Makhmud. “Dengan begitu, mereka akan terdorong untuk meneladani sifat-sifat Allah dan mengamalkannya dalam sikap serta perilaku mereka.”
Kegiatan penutupan pembelajaran dengan Asmaul Husna di MTs Ma’arif NU 1 Cilongok mendapat sambutan positif dari para orang tua siswa. Mereka merasa bangga dengan upaya madrasah dalam menanamkan nilai-nilai spiritual dan keagamaan pada anak-anak mereka.
“Saya sangat senang melihat anak saya antusias dalam kegiatan ini,” ungkap salah seorang wali murid. “Selain menambah wawasan agama, kegiatan ini juga membentuk karakter anak menjadi lebih taat dan dekat dengan Tuhan.”
Tidak hanya berdampak pada perkembangan spiritual siswa, kegiatan ini juga turut mendukung suasana pembelajaran yang kondusif di madrasah. Ketenangan dan konsentrasi yang terbangun saat melantunkan Asmaul Husna membawa energi positif bagi para siswa untuk memulai aktivitas belajar dengan semangat.
“Kami percaya bahwa menanamkan nilai-nilai spiritual sejak dini akan membentuk karakter siswa yang kuat dan berakhlak mulia,” pungkas Bapak Makhmud. “Semoga kegiatan ini dapat terus menjadi teladan bagi sekolah dan madrasah lain dalam mengintegrasikan aspek akademik dan religius dalam proses pendidikan.”
Dengan kegiatan penutupan pembelajaran yang syarat makna spiritual ini, MTs Ma’arif NU 1 Cilongok berhasil menciptakan suasana pembelajaran yang holistik, menyentuh aspek intelektual dan karakter para siswa secara seimbang. Sebuah teladan berharga bagi dunia pendidikan dalam membangun generasi yang tidak hanya cerdas, tetapi juga beriman dan berakhlak mulia.